Saat (tak lagi) Minimalis


Sangat mudah berubah haluan setelah kita memilih menjadi minimalis dan berkomitmen untuk merasa cukup dengan barang. Tiba-tiba kita kembali lagi ke kebiasaan lama untuk membeli pernak pernik lucu atau barang-barang rumah tangga, tiba-tiba akang paket sering muncul juga depan rumah. Menurutku ini adalah hal yang wajar karena menjadi minimalis adalah sebuah perjalanan, sehingga ada saja godaan untuk sesekali kita berbelok ke arah yang lama. 

Apapun alasannya yang perlu dilakukan sekarang adalah pemulihan terhadap komitmen kita. Tidak perlu merasa bersalah dan merasa gagal, toh semua orang perlu belajar dari kesalahan. Yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi kenapa kita kembali ke pola lama? Apa yang salah dengan pengambilan keputusan kita dalam memiliki barang? apakah kita siap hidup kembali dalam clutter/ kekacauan??

Mungkin kita perlu penyegaran lagi dalam memahami apa itu minimalism dan bagaimana menjalankannya dengan santai. Ingat jangan melakukan semuanya dengan terlalu ekstrim atau kita akan tertekan sendiri

Sesekali membaca artikel tentang minimalism atau mengintip keseharian para praktisi minimalism sering membuat kita bersemangat lagi, dari situ kita akan mendapat ide akan melakukan apa, atau tips apa yang bisa kita terapkan dalam hidup kita, atau bahkan kita akan tertular vibe tenang/ relaks dari gaya hidup ini (itu yang terjadi padaku)

Setelah mindset kita d kembalikan kepada jalurnya, saatnya mengerjakan kekacuan yang muncul kembali. Mau tidak mau kita harus mengevaluasi ulang kekacauan yang terjadi, memilih dan memilah barang yang akan disingkirkan atau digunakan. Hati-hati jangan terlalu antusias membersihkan semuanya sekaligus. Pikirkan matang-matang sebelum menyingkirkan agak di lain waktu barang yang sama tidak lagi muncul dalam list belanja kita

Menjadi minimalism sering kali tidak didukung oleh orang disekitar kita yang tidak punya pandangan gaya hidup yang sama, ini perlunya kita bertemu teman/ relasi yang punya pandangan yang sama. Kita bisa saling belajar dan memberi motivasi, kadang kita bisa seling menceritakan keberhasian kita sehingga semakin semangat dalam mempraktekkan minimalism

Sesekali perlu untuk merayakan/ mensyukuri/ berbangga diri dengan pencapaian kita menerapkan minimalism, bagaimanapun mengubah gaya hidup lama membutuhkan usaha lahir dan bathin karena melepaskan jelas bukan hal yang mudah. Jangan lupa bersyukur karena sudah bisa terbebas dari clutter yang mengganggu hidup kita, jika sesekali kita berbelok kembali ke gaya hidup lama, ingatkan diri sendiri apa saja keuntungan dan kemudahan yang kita dapatkan tanpa clutter/ kekacauan dalam hidup kita

Jangan lupa bergembira dalam setiap prosesnya, lakukan tanpa tekanan atau target yang terlalu membebani. Ingat bahwa minimalism adalah proses bukan tujuan sehingga kita punya seumur hidup untuk melakukan ini termasuk belajar dari kesalahan-kesalahan yang sudah/ akan kita lakukan

 



Komentar