Eragon adalah judul buku fiksi yang menceritakan tentang seorang pemuda dan seekor naga. Tentang kaum penunggang naga yang telah lama punah karena dbantai oleh seorang penunggang naga gila yang haus kekuasaan dan kemudian menobatkan dirinya menjadi raja. Tentang terlahirnya naga baru beratus-ratus tahun kemudian setelah bertemu 'jodoh' dengan penunggangnya karena kejadian yang rumit
Bagi pecinta buku pasti tahu buku ini. Sempat diangkat menjadi film tapi menghasilkan kekecewaan bagi penggembar bukunya karena seperti kebanyakan buku yang diangkat menjadi film, sering kali banyak bagian yang diubah agar sesuai dengan skenario atau durasi atau bermacam-macam alasan yang lain sehingga tidak sama lagi seperti dibuku
Tapi bukan itu yang ingin q ceritakan tapi tentang angan-angan q yang berharap seandainya Eragon memang nyata. Bukan karena ingin melihat sang naga biru Saphira atau terbang berpetualang bersama mereka, tapi karena pada buku terakhir diceritakan pada saat salah seorang dari desa Eragon melahirkan putrinya dengan kondisi sumbing, Eragon bisa mengembalikan kondisinya menjadi kembali normal
Eragon yang diberkahi dengan kemampuan sihir dan kekuatan peri mampu menyanyikan syair-syair sihir hingga membuat bayi malang itu menjadi normal. Karena itu q berandai-andai jika Eragon ada pasti q akan minta bantuannya menyembuhkan si kecil.
Walau operasi bisa menyembuhkan dan menutup kondisi si kecil tapi itu harus melalui proses operasi yang menyakitkan. Pengalaman saat pertama kali si kecil harus di operasi sering membuat q merasa tidak siap harus menghadapi operasinya yang kedua. Tapi inilah dunia nyata tanpa magic yang bisa memperbaiki segala sesuatunya dengan mudah. Ada step yang harus keluarga kecil q jalanin. Ada perjuangan yang harus kami hadapi dan akan kami menangkan
Semoga kami selalu ikhlas, sabar dan kuat menghadapi hari esok. Q percaya walau tanpa magic, Tuhan telah memberi kami kekuatan untuk bertahan dan kemudahan untuk kami terus melangkah. Dan angan-angan tentang Eragon biar hanya menjadi pengandai-andaian saja.
Bagi pecinta buku pasti tahu buku ini. Sempat diangkat menjadi film tapi menghasilkan kekecewaan bagi penggembar bukunya karena seperti kebanyakan buku yang diangkat menjadi film, sering kali banyak bagian yang diubah agar sesuai dengan skenario atau durasi atau bermacam-macam alasan yang lain sehingga tidak sama lagi seperti dibuku
Tapi bukan itu yang ingin q ceritakan tapi tentang angan-angan q yang berharap seandainya Eragon memang nyata. Bukan karena ingin melihat sang naga biru Saphira atau terbang berpetualang bersama mereka, tapi karena pada buku terakhir diceritakan pada saat salah seorang dari desa Eragon melahirkan putrinya dengan kondisi sumbing, Eragon bisa mengembalikan kondisinya menjadi kembali normal
Eragon yang diberkahi dengan kemampuan sihir dan kekuatan peri mampu menyanyikan syair-syair sihir hingga membuat bayi malang itu menjadi normal. Karena itu q berandai-andai jika Eragon ada pasti q akan minta bantuannya menyembuhkan si kecil.
Walau operasi bisa menyembuhkan dan menutup kondisi si kecil tapi itu harus melalui proses operasi yang menyakitkan. Pengalaman saat pertama kali si kecil harus di operasi sering membuat q merasa tidak siap harus menghadapi operasinya yang kedua. Tapi inilah dunia nyata tanpa magic yang bisa memperbaiki segala sesuatunya dengan mudah. Ada step yang harus keluarga kecil q jalanin. Ada perjuangan yang harus kami hadapi dan akan kami menangkan
Semoga kami selalu ikhlas, sabar dan kuat menghadapi hari esok. Q percaya walau tanpa magic, Tuhan telah memberi kami kekuatan untuk bertahan dan kemudahan untuk kami terus melangkah. Dan angan-angan tentang Eragon biar hanya menjadi pengandai-andaian saja.
Komentar
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar yang santun dan sopan ^^