![]() |
Judul : An Offer from a Gentleman - Tawaran Dari Sang Gentleman
Pengarang : Julia Quinn
Halaman :
Sinopsis :
Season 1815 sudah dimulai, dan sementara setiap orang membicarakan Wellington dan Waterloo, pada kenyataannya pembicaraan masih belum berubah dari season 1814, yang berpusat pada topik favorit kaum bangsawan---pernikahan.
Seperti biasanya, calon suami incaran para debutan berpusat pada keluarga Bridgerton, terutama anak laki-laki tertua Bridgerton yang masih lajang. Dia memang tidak memiliki gelar, tetapi wajahnya yang tampan, sosoknya yang menyenangkan, dan kekayaan yang memadai sepertinya bisa menutupi kekurangan itu. Bahkan, Penulis lebih dari sekali mendengar para Mama Ambisius berkata kepada para anak gadisnya: "Kau akan menikah dengan seorang duke... atau Bridgerton."
Mr. Bridgerton sendiri sepertinya sangat tidak tertarik pada para gadis muda yang sering hadir dalam acara sosial para bangsawan. Dia hadir hampir pada setiap pesta, namun tidak melakukan apa pun selain memperhatikan pintu, mungkin menunggu seseorang yang istimewa.
Mungkin...
Mungkin seorang calon mempelai?
Lembar Berita Lady Whistledown
12 Juli 1825
IThink :
Ini buku ketiga dari seri keluarga bridgerton yang q baca (bacanya gak urut) dan menurut q ini buku yang sinopsisnya paling beda dan paling samar. Pada sinopsis ini tidak disebutkan nama tokoh pria dan tokoh wanita (tokoh pria hanya disebutkan nama keluarganya, padahal dalam keluarga bridgerton ada 4 cowok)
Sinopsisnya juga berasal dari lembar berita (semacam kolom gosip) dari Lady Whistledown yang misterius. Kenapa misterius? karena sang lady bisa mengungkapkan banyak kisah tentang kalangan atas tapi tidak satu pun orang yang tahu siapa sebenarnya Lady W, tapi sang lady juga bukan tokoh utama yang dimaksud dalam buku ini ya, kalian akan bertemu dan terlibat dalam usaha membuka rahasianya pada buku yang lain, jadi mari kita kembali ke buku ini yang ternyata menceritakan tentang putra kedua Benedict Bridgerton dan Sophia Beckett
Awalnya Sophia datang pada sang ayah, Earl of Penwood pada usia 3 tahun. Pada malam kedatangan Sophia, sang Earl mengumumkan pada semua orang termasuk para pelayannya bahwa Sophia adalah anak perwaliannya, yang jelas tidak meyakinkan siapapun karena begitu melihat si kecil Sophia orang akan melihat kemiripannya dengan sang Earl dan keluarganya. Namun tak satupun yang berani membantah karena sama saja mengatakan bahwa sang Earl adalah pembohong (yang jelas bukan tindakan yang bijaksana)
Sejak saat itu Sophia diasuh oleh sang Earl (lebih sering lagi oleh para pelayan) sebagai anak wali. Ayah Sophia tidak menolak kehadirannya tapi juga tidak menerima dengan hangat. Sophia hanya diperlakukan sebagai salah satu tanggung jawab sang Earl. Walau tidak mendapat kasih sayang dan pengakuan yang sesungguhnya dari sang Ayah tapi Sophia diperlakukan dengan baik hingga Earl Penwood memutuskan untuk menikah dengan janda beranak dua
Sejak pertemua pertama dengan istri baru ayahnya, Araminta, keadaan Sophia mulai berubah. Araminta yang begitu melihat kemiripan Earl Penwood dengan Sophia langsung tahu bahwa Sophia anak haram sang Earl. Araminta merasa terhina harus tinggal dan membagi pengasuhan dua putrinya dengan Sophia. Namun Araminta tidak memiliki pilihan lain karena ayah Sophia dengan tegas menyatakan bahwa Sophia dan dua putri Araminta akan mendapat perlakuan yang sama
Selang empat tahun kemudian saat Sang Earl tiba-tiba meninggal, keadaan Sophia berubah drastis, dari seorang yang diakui sebagai putri perwalian menjadi pelayan. Araminta akhirnya bisa menurunkan derajat Sophie setelah kematian sang ayah, namun Araminta tidak bisa mengusir Sophia - walau itu menjadi hal yang paling diinginkannya - karena wasiat sang Earl mengharuskan Araminta merawat Sophia hingga usia 20tahun.
Bertahun-tahun kemudian Sophia menjadi pelayan pribadi Araminta dan kedua putrinya. Araminta dengan tegas mengharuskan putri-putrinya membenci dan memperlakukan Sophia sebagai pelayan, perintah yang dengan senang hati dituruti oleh Rosamud namun Posy yang berhati baik tidak tega melakukan itu kepada Sophia sehingga diam-diam Posy berlaku baik pada Sophia
Sophia sepanjang hidupnya terkurung dalam rumah dan mengerjakan tugas-tugas pelayan, hingga suatu malam saat keluarga Bridgerton mengadakan pesta topeng, Sophia dengan dukungan para pelayan yang menyayanginya, memberikan diri menyusup ke pesta dengan menyamar sebagai wanita cantik berbaju perak. Topeng yang menyembunyikan wajahnya membuat Sophia merasa berani untuk sekali ini memasuki dunia yang berbeda, dunia yang bisa menjadi miliknya andai sang ayah mau mengakuinya sebagai putri
Pada pesta dansa inilah Sophia bertemu dengan Benedict Bridgerton. Pada awalnya Sophia tidak mengetahui identitas pria yang memikat hatinya tapi melalui beberapa petunjuk akhirnya Sophia mengetahui bahwa pria yang sedang bersamanya adalah putra kedua keluarga Bridgerton. Disisi lain Benedict juga berusaha mengetahui identitas gadis yang bisa membuat hatinya bergetar, namun hingga saat mereka terpaksa berpisah, Benedict tidak berhasil membuka identitas Sophia
Dengan menggenggam erat kenangan akan Benedict, Sophia kembali kekehidupan lamanya sebagai pelayan, berbeda dengan Benedict yang bertekad menemukan gadis berbaju peraknya. Namun pencarian Benedict akan identitas gadis pujaannya membuat Araminta mengetahui bahwa Sophia diam-diam telah datang pada pesta dansa, Araminta sangat marah dan mengusir Sophia saat itu juga apalagi Sophia telah berusia 20 tahun sehingga Araminta tidak lagi memiliki kewajiban menampung Sophia
Dua tahun berlalu hingga Sophia bertemu lagi dengan Benedict dalam kondisi yang berbeda. Kali ini Benedict menyelamatkan Sophia dari usaha pemerkosaan oleh majikannya. Sophia yang tidak bisa menemukan pekerjaan yang layak karena usianya yang masih muda dan wajahnya yang cantik, kembali bekerja sebagai pelayan. Namun dengan wajah yang tidak tertutup topeng, memakai pakaian pelayan, dan kondisi badan yang semakin kurus, Benedict tidak mengenali Sophia sebagai gadis berbaju perak yang bertahun-tahun menghantui harinya. Sophia yang menyadari Benedict tidak mengenalnya bertekad tidak akan membuka identitasnya demi menjaga hatinya
Benedict yang merasa bertanggungjawab setelah menyelamatkan Sophia membawa gadis itu kerumahnya. Saat tiba di rumah, Benedict yang baru pulih dari flu kembali terserang flu hingga Sophia harus merawatnya. Perlahan seiring kesembuhan Benedict, hubungannya dengan Sophia menjadi semakin dekat. Benedict tidak menganggap Sophia sebagai pelayan tapi disisi lain Sophia selalu berusaha mengingatkan dirinya dan Benedict kalau dia hanya pelayan
Saat ketegangan dan ketertarikan antara mereka berdua semakin besar, Benedict membawa Sophia ke London ke rumah ibunya untuk mendapat pekerjaan. Hal ini dilakukan Benedict agar Sophia selalu ada didekatnya sekaligus memudahkan usaha Benedict untuk meyakinkan Sophia menjadi wanita simpanannya
Ini hal yang wajar terjadi saat seorang pria dari golongan bangsawan tertarik pada wanita dengan status sebagai pelayan, mereka tidak bisa menikah resmi dan hanya bisa menjadi simpanan kecuali mereka siap dikucilkan masyarakat. Sophia yang menyadari statusnya yang tidak bisa mengklaim dirinya sebagai anak dari Earl Penwood yang sudah meninggal, tidak memaksa Benedict menikahinya walau sudah bertahun-tahun yang lalu Sophia jatuh cinta pada Benedict, tapi Sophia juga tidak mau menjadi wanita simpanan karena tahu pahitnya menjadi anak wanita simpanan
Kegigihan Sophia menolak dirinya membuat Benedict sangat terluka terlebih saat Benedict mengetahui bahwa Sophia telah berbohong tentang identitasnya, hingga dengan bantuan saudaranya Benedict memahami bahwa dia tidak peduli dengan masyarakat selama dia bisa memiliki wanita yang dicintainya dan Benedict sepenuhnya memahami alasan Sophia tidak mau menjadi wanita simpanan tidak peduli seberapa besar cintanya pada Benedict
Saat Benedict siap memperbaiki situasi dan melamar Sophia menjadi istrinya yang sah, masa lalu Sophia kembali datang dan memisahkan mereka, untungnya campur tangan sang ibu yang juga menyayangi Sophia dan Posy saudara tiri Sophia, berhasil membebaskan Sophia dari jebakan Araminta. Dan setelah semua kekacauan itu akhirnya Benedict melamar Sophia yang dengan senang hati diterima gadis itu
Kesan :
- Q tertarik membaca kisah ini karena pada buku "Romansa Mr. Bridgerton" dikatakan bahwa kisah cinta Benedict dan Sophia menjadi legenda pada keluarga Bridgerton, pasti dunk dengan kata-kata seperti itu q jadi penasaran seperti apa sih kisah mereka
- Pada buku ini buat para wanita diluar sana pasti akan langsung menemukan situasi Sophia seperti Cinderella. Gadis cantik dan baik yang disiksa oleh ibu dan dua saudara tiri. Tapi si Posy baik loh walau rada lugu dan rendah diri karena sering diabaikan ibunya. Untungnya keluarga Bridgerton mau menerima Posy menjadi keluarga apalagi setelah Posy membantu Sophia
- Sebel banget dengan situasi jaman dulu yang kalau mau nikah tapi status beda, tidak ada jalan lain selain menjadi simpanan atau siap dibuang dari masyarakat. Pembedaan status dimasyarakat masih kaku banget. Untung kita hidup dijaman modern (eh tapi masih ada y yang melihat status keluarga dan embel-embel lainnya)
Komentar
Posting Komentar
silahkan tinggalkan komentar yang santun dan sopan ^^